Kota Suci Penerang Peradaban
Ada dua kota suci yang dirindukan umat Islam untuk selalu di singgahi yakni Mekkah dan Madinah. Nabi Muhammad saw dilahirkan di Mekkah, dan di kota inilah nabi Muhammad mulai menyebarkan risalah agamanya. Di masa pra islam, Mekkah sudah menjadi kota metropolis yang maju, perdagangan yang berkembang dan tradisi keilmuan yang sudah mengenal baca tulis, tetapi karena tidak adanya pemimpin suku yang definitif, akhirnya sering terjadi konflik antar suku.
Baru setelah Muhammad terpilih untuk menegakkan risalah Islamiyah, beliau akhirnya terpilih sebagai al-amin (yang terpercaya) walaupun demikian, bukanlah semulus yang diperkirakan, karena banyak pembesar Quraisy yang menolak ajaran agama baru yang disebarkan Muhammad. Terbukti ketika Fathu Mekkah (pembebasan Mekkah), Nabi tidak memaksakan ajaran agama kepada masyarakat Mekkah. Beliau justru menawarkan jalan damai bagi semua warga. Bahkan Muhammad memaafkan pembesar Quraisy.
Ketika Mekkah sudah di tangan umat Islam, Mekkah semakin ramai. Tak lain Mekkah karena ada Ka’bah dan Masjidil Haram yang mendapatkan keistimewaan luar biasa dari umat Islam. Dari sinilah Mekkah sebagai kota suci yang menerangi peradaban dunia Islam.
Mekkah sebagai sentrum peradaban umat Islam. Kaum muslimin yang turut membangun sebuah entitas perubahan dalam membuka pintu awal peradaban Islam. Berkembangnya peradaban Islam karena dilandasi oleh semangat Ketuhanan (tauhid). Sejak 14 abad silam mewarnai sejarah peradaban dunia.
Lebih kurang delapan abad mengalami masa kejayaan, banyak penemuan-penemuan yang berhasil di lakukan oleh ilmuwan Islam dalam bidang ilmu pengetahuan antara lain ilmu filsafat, salah satu tokohnya Ibnu Sina selain di kenal ahli filsafat, ia juga dikenal sebagai bapak kedokteran Islam dalam bidang kedokteran. Selain Ibnu Sina, salah satunya adalah Ibnu Rusyd di bidang matematika. Dua orang tokohnya antara lain Umar Al-Farukhan (arsitek pembangunan kota Baghdad) dan Al Khawarizmi (pengarang kitab Al jabar yang juga menemukan angka 0), bidang astronomi ada Al Fazari, Al – Battani, bidang seni ukir dan masih banyak lagi ilmuwan-ilmuwan muslim di berbagai bidang.
Kejadian-kejadian dan penemuan-penemuan yang telah ditemukan oleh tokoh-tokoh ilmuwan muslim terdahulu. Saat ini jarang di wacanakan di informasikan kepada kita. Sebaliknya, pada masa kejayaan Islam di manipulir oleh orang barat, selanjutnya mereka menisbatkan penemuan-penemuan tersebut kepada tokoh-tokoh mereka. Sebagai contoh Isaac Newton, orang barat menobatkan Newton sebagai penemu teori gravitasi bumi, padahal Tsabit bin Qarab telah menemukan teori itu sertus tahun sebelumnya daripada Newton.
Nampaknya kita harus bercermin dari awal perjuangan nabi di Mekkah sampai sebuah kejayaan Iaslam dan lahirnya peradaban umat Islam dari ilmuwan-ilmuwan, cendekiawan muslim bahwa kita adalah umat terbaik yang pernah terlahir di Bumi.
Avinda Purwoko, TP 08
Dari berbagai sumber
Komentar