Karisma Perdana PGSD Kampus II
Semakin kuat dengan menyatukan hati
menjadi satu. Semakin kokoh dengan bergandeng tangan sesama dalam setiap
kesulitan. Karena bersama kesulitan pasti ada kemudahan..
.
Mengangkat tema “Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan” Badan Pelayanan Umat KMIP
FIP UNY membuka lembaran baru di tahun kepengurusan 2014. Tanpa ragu BPU
melakukan sepak terjang dengan gesit, sehingga agenda ini dengan izin Allah SWT
terlaksana pada hari Rabu, 3 April 2014 di Aula Kampus II FIP UNY. Kajian ini
dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB dengan pembicara hebat, Ustadz Ikhwan Fuad.
Kajian siang ini menyita sekitar 60
mahasiswa muslim dari PGSD Kampus II untuk duduk merenung dan mendengarkan
pemaparan gamblang Ustadz Ikhwan.
Jiwa muda dari pembicara turut mempengaruhi pembludakkan peminat dalam kajian
ini. Suasana panas menyengat tak terasa oleh 60 pendengar yang berusaha menimba
ilmu dari ustadz muda itu.
Materi yang disampaikan berupa materi
sepele, yaitu tafsir surat Al-Insyirah. Tetapi
satu ayat demi satu ayat dicerna, dipahami, dimaknai dan dipaparkan oleh
Ustadz Ikhwan sehingga menjadi materi yang tidak dapat disepelekan lagi. Banyak
siswa Sekolah Dasar (SD) yang menghafal surat maupun terjemahan surat ini dalam
bahasa sendiri, namun masih belum menjadi barang tentu seumuran mahasiswa
mengerti tafsir surat tersebut dengan sebenar-benarnya.
Banyak diketahui bahwa pemahaman
tentang adanya kesulitan dalam hidup ini akan memperoleh kemudahan setelahnya.
Dalam kata lain, setelah kesulitan mencapai titik akhir maka akan muncul
kemudahan yang dirasakan setelahnya. Tetapi, ternyata tafsiran tersebut sedikit
melenceng dengan arti sebenarnya yang tercantum dalam surat Al-Insyirah ayat 5
& 6, makna kata “ ” adalah bersama, sehingga arti
sebenarnya dari ayat tentang kesulitan yang diikuti dengan kemudahan adalah
SALAH. Meluruskan kesalahtafsiran tersebut adalah “dimana ada kesulitan
dibersamai oleh kemudahan”. Jadi dalam kesulitan hidup ini sebagai umat Islam
kita harus yakin bahwa di sela-sela kesulitan pasti ada yang terasa manis,
indah, dan ringan untuk dijalani. Meyakini dengan sebenar-benarnya atas takdir
Allah merupakan yang terbaik adalah keputusan yang harus diambil oleh setiap
muslim.
Di samping itu, Ustadz Ikhwan Fuad juga
sedikit menyinggung tentang nikmat Allah yang melapangkan hati Nabi Muhammad
dan kaumnya. Kelapangan hati bukan diperoleh melalui harta yang banyak, bukan
melalui nilai yang tinggi, bukan melalui istri yang cantik maupun suami yang
tampan, melainkan melalui iman dan Islam. Kelapangan dada yang tanpa batas
adalah iman kepada Allah SWT. Nabi Muhammad menerima berbagai cobaan yang tidak
ringan, tetapi karena berpegang teguh terhadap agama Islam maka lapanglah
dadanya, memaafkan segala kesalahan musuh-musuhnya. Sumayyah, wanita pertama
yang mati syahid, dia menerima siksaan yang amat berat dengan ditusuk dengan
batang besi dari kemaluan hingga ubun-ubunnya, tetapi senantiasa lapanglah
dadanya karena ikhlasnya kepada Allah SWT.
Demikianlah sepenggal kata yang
bermakna dalam pertemuan yang cukup singkat dan padat disampaikan oleh Ustadz
Ikhwan. Penyelenggaraan kajian perdana yang diselenggarakan oleh Divisi Badan
Pelayanan Umat kali ini diharapkan dapat memberikan secercah ilmu di hati
mahasiswa muslim PGSD Kampus II. Adanya kajian ini juga mewakili sebuah tumpuan
agar KMIP Kampus II dapat memberikan misi dakwah secara nyata di lingkup Kampus
II FIP UNY.
-Fawzia-
Komentar