Berbekal Imu Menunaikan Amanah
Setiap detik waktu dalam perjalanan panjang manusia,
tidak ada satupun yang terlewat dari apa yang disebut amanah. Amanah wajib
dipikul dan ditunaikan, tidak boleh disia-siakan dan diingkari. Amanah bukanlah
perkara mudah dan juga bukan perkara sulit. Manusia diberikan amanah oleh
Allah, pertama sebagai hamba Allah dan kedua sebagai khalifah.
Manusia sebagai hamba Allah dikaitkan dengan kewajibannya
untuk beribadah kepada Allah, sedangkan manusia sebagai khalifah, terkait dengan
kewajiban manusia untuk memelihara dan mengelola bumi Allah. Tentunya dengan
sebaik-baik pemerliharaan yang mampu diusahakan dan untuk kebermanfaatan
seluruh makhluk ciptaan Allah. Dalam tugasnya sebagai khalifah, Allah
memberikan kebebasan dalam mengelola bumi. Namun haruslah tetap berdasarkan
landasan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Maka dari itu perlunya ilmu
sebagai bekal manusia dalam menunaikan amanah. Tanpa ilmu, manusia hanya
sekadar hidup secara fisik, sedangkan ruh dan hatinya mati. Allah sangat
mengutamakan ilmu dan meninggikan orang-orang yang berilmu. “Allah akan
meninggikan orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan” (Al-Mujadalah: 11). Rasulullah pun bersabda dalam beberapa hadits
tentang kewajiban menuntut ilmu.
Betapa pentingnya ilmu, hingga Allah dan Rasul sangat
mengutamakannya. Ilmu inilah yang akan menjadi bekal amanah. Tanpa ilmu manusia
tidak akan membawa kebermanfaatan, bahkan akan menimbulkan kerusakan. Sekali
lagi, amanah memang bukanlah hal sepele. Amanah di keluarga, kampus,
masyarakat, sekecil apapun tetaplah membawa konsekuensi tersendiri. ”Wahai orang-orang yang beriman janganlah
kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan juga janganlah kamu mengkhianati
amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu sedangkan kamu mengetahui” (Al-Anfal :
27). Semoga Allah senantiasa menguatkan
pijakan langkah dan menguatkan pundak kita dalam mengarungi setiap amanah-Nya.
[Annis Na’immatun-AMK KMIP]
Komentar