Kajian Istimewa di Hati #1: Nilai Seorang Muslim Milenial
NILAI SEORANG MUSLIM MILENIAL
Kang Alfredo D Stefano
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Ribuan rasa syukur selalu tercurahkan kepada Allah
SWT, berkatnya KMIP masih diberi nikmat untuk menyapa sahabat melalui tulisan
ini. Tak luput juga sholawat hendaknya kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman penuh kegelapan ke zaman yang
penuh dengan cahaya ini.
Pada tulisan ini kita akan mengulas tentang KIWI nih.
Pasti sahabat tak asing lagi dengan KIWI. Hah, buah kiwi? Bukan ya
sahabat. KIWI adalah singakatan dari Kajian Istimewa di Hati yang
diselenggarakan oleh KMIP.
Pada minggu lalu, tepatnya hari Selasa, 11 Maret 2020
di Abdullah Sigit Hall KIWI perdana untuk tahun ini diselenggarakan nih. Kira-kira
KIWI perdana ini pembicaranya siapa ya? Bahas hal apa ya? Tenang
sahabat, bagi sahabat yang kemarin belum bisa mengikuti KIWI kita akan mengulasnya
di tulisan ini, uwoooooo 😊
KIWI perdana ini
mendatangkan pembicara yang luar biasa. Beliau adalah Kang Alfredo D Stefano. Beliau
adalah pengajar olimpiade astronomi dan Travel
Writer untuk 25 negara dunia 25 provinsi Indonesia. MasyaAllah,
keren kaleee.
Pada
KIWI perdana ini Kang Alfredo menyampaikan kajiannya dengan tema “Nilai Seorang
Muslim Milenial”. Di era-milenial ini,
begitu banyak terpaan media informasi yang dapat mempengaruhi kita sebagai
seorang muslim. Lantas bagaimana sikap kita sebagai seorang muslim milenial ini?
So, simak baik-baik pesan dari Kang Alfredo terkait dengan nilai seorang
muslim di era-milenial. Kajian KIWI selasa lalu kami rangkum sebagai berikut:
- Jadikan hobi kita mempunyai nilai
Kalau punya hobi
jangan berhenti jadi hobi sekedar hobi aja,
jangan cuma dilakukan sesukanya, tapi menjadi sesuatu yang mempunyai nilai
juga perdayakan hobi tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat buat kita sendiri
dan orang lain. Misal sebagai sumber pendapatan. Hobi traveling seru
tapi habis duit setelahnya, nah biar gak habis-habisin duit
caranya gimana? Bisa kita bikin tulisan tentang traveling kita, atau bikin
konten video untuk diupload di youtube, dll.
- Kaum millenial harus punya medsos.
Sahabat pasti punya Media
sosial atau medsos kan ya? Masak nggak punya sih? Medsos adalah
hal penting ya bagi anak muda di era sekarang ini. Oleh karena itu,
perlu nih kita sebagai kaum milenial memiliki medos, karena lewat medsos
dakwah kita bisa lebih efektif dan efisien. Misal ingin mengingatkan
teman tapi sungkan kadang dibilang sok suci, gimana cara biar gak
terlihat menggurui paling enak yaitu dengan dakwah lewat medsos. Karena memang zaman
sekarang anak muda itu susah untuk diingatkan langsung.
Kita kalau punya medsos
juga jangan banyak banget yang diikuti tapi kurang dalam memberi
kebermanfaatan. Jangan lupa kita juga menyebarkan kebaikan lewat medsos kita,
insyaaAllah akan menjadi sebuah nilai di mata Allah.
- Anak muda itu gimana?
Biasanya sekarang ini
berkaitan dengan “hijrah”. Tapi setelah itu jangan sampai kita merasa sudah
lebih baik daripada orang lain. Karena akan hilang pahalanya, akan
berhenti disitu saat itu juga. Maka dari itu, penting untuk memperbaiki niat. Jangan
memindah dosa.
- Jadilah muslim yang bergerak dan menggerakkan.
Bergerak menjadi manusia
yang bermanfaat untuk orang lain. Menggerakkan kebaikan layaknya air yang
mengalir, maka kebaikan itu akan lebih bernilai, sebarkan kebaikan apaun
dimanapun dan kapanpun.
- [AQIDAH] Dimana Allah? Seberapa besar Allah? Seberapa besar kekuasaan-Nya?
Paling gampang menjawabnya
Allah ada di Arsy-Nya. Arsy itu seluas langit dan bumi. Tau bumi?
Besarkan? Langit ada 7 lapis, dengan berbagai isi bintang di dalamnya,
besarkan? Ciptaan-Nya saja sudah sebesar itu apalagi yang menciptakan?
- Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56. “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”.
Apa yang kita lakukan di
dunia ini harus bernilai ibadah. Dalam sehari kita semua sama mempunyai waktu
24 jam. Pertanyaanya adalah dalam sehari itu berapa waktu yang kita sisihkan
untuk beribadah kepada Allah? Kalau dihitung sholatnya hanya ada 4 jam. Sudahkah
itu cukup untuk jadi tiket kita masuk surga? Sudah pantaskah kita menjadi
seorang hamba? Maka solusinya adalah apa yang kita lakukan di dunia ini
harus bernilai ibadah. Niatkan semua yang kita lakukan semata-mata karena
Allah dan untuk Allah.
- Upgrade kemampuan diri.
Kuasai ilmu yang kita
punya dan yang dipelajari. Agar kita siap ditempatkan Allah dimana saja dan
kapan saja. Sibukkan diri pada hal-hal positif agar terhindar dari hal-hal yang
tidak penting.
- Selebgram? Medsos?
Semakin ke sini semakin
banyak orang yang menjadi selebgram. Dengan berbagai macam konten khas
postingannya. Bahkan dijadikan sesosok idol yang menginspirasi, namun
yang menjadi bahaya adalah apabila postingan tersebut tidak bernilai baik dan
dijadikan contoh oleh adek-adek kita. Inilah yang sekarang terjadi di
Indonesia. Dan inilah PR kita sebagai seorang pemuda muslim. Kita harus bisa
melawannya dengan cara memposting suatu konten kebaikan yang lebih menginspirasi.
- [AQIDAH] Masihkah takut dengan hantu?
Masih menggunakan tolak
bala hujan? Masih percaya dengan ramalan zodiac? Apasih yang bikin kita
takut sama hantu? Serem? Jangan takut dengan hantu yang letoy.
Logikanya, setan itu terbuat dari api sedangkan manusia terbuat dari tanah.
Nilai jual tanah jauh lebih mahal daripada korek api yang hanya 2000an. Manusia
itu lebih mulia daripada setan, tapi juga jangan sombong karena itu sifat
iblis.
Setan itu gak bisa
lama-lama muncul di hadapan manusia. Dunia manusia bukan tempatnya.
Untuk menampakkan diri dia butuh banyak energi dan dia capek. Kalau dia
muncul pukul saja dia akan merasakan sakit. Jadi jangan takut sama setan yaa.
- Mencontek.
Jangan, lah! Jujur
apa adanya saja. Karena mencontek termasuk dosa jariyah. Hasil dari mencontek
itu akan berpengaruh mengalir ikut bersama kita sampai ke anak cucu kita.
Jangan sampai kita setelah lulus nilai bagus hasil mencontek lalu dapat ijazah
untuk bekerja dan mendapatkan gaji haram karena ijazah hasil dari mencontek.
Dan seterusnya. Jangan sampai kita nanti memberikan sesuatu yang tidak baik
atau haram, memasukkan makanan hasil mencontek ke perut anak-anak kita.
- Menyebarkan kebaikan ga usah ribet-ribet.
Caranya gimana? Sekarang
sudah canggih. Dalam hadits riwayat Bukhori disebutkan, “Sampaikanlah walau
hanya 1 ayat”. Nah kita, sampaikanlah walau hanya 1 postingan. Cukup
dengan regrann, repost, copast, bikin poster, meme, atau konten video, dll.
- Apabila cinta adalah tak sabar menanti perjuampaan, maka adzan adalah saat yang tepat untuk menemui atau mengetahui siapa yang lebih kita cintai.
Sering kita lalai dan
mengabaikan perintah sholat. Dengan berbagai alasan ini dan itu yang sebenarnya
masih bisa ditinggalkan sebentar.
- Namanya anak muda, kalian adalah kader.
Jangan dengan alasan
sibuk kuliah, UKM, LDK, dll jadi jarang ngurusin agama Allah. Jadilah anak muda
yang punya nilai lebih menonjol daripada anak-anak lain di luar sana yang belum
ikut dalam mengurus agama Allah. Di surat Muhammad ayat 7, “Wahai orang-orang
yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu”. Coba sekali-kali kita mengajak teman kita yang kurang
terbiasa mengerjakan sholat untuk sholat ketika adzan berkumandang, walaupun
awalnya ditolak, sakit hati dicemooh dll, tapi yakinlah pasti akan membawa
pengaruh baik terhadap orang-orang yang kita ajak tadi.
-Wallahu
a’lam-
Sudahkah kita memahami apa yang
dipaparkan pada rangkuman diatas? Semoga kita dapat mempelajarinya dan
berproses menuju kebaikan bersama-sama. Jangan berhenti dan Lelah untuk belajar
dan berproses menuju kebaikan dan keberkahan Allah SWT.
Jangan lupa datang ke KIWI sahabat,
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Komentar