Kajian Istimewa di Hati #2: Sentuhan Allah Dibalik Covid-19


Bismillahirrahmanirrahim,

Ahad, 12 April 2020
Kak Narendra Rangga Reswara (Penullis Buku Artistika Manusia Seutuhnya)


Nikmat-nikmat Allah bakal terasa lebih luar biasa ketika nikmat itu dicabut, nikmat ketemu orang itu luar biasa banget dulu kita tidak mengaggap itu sebuah nikmat, tapi sekarang kita merasakan nikmat ketika itu dicabut, sehingga kita bisa menjadikan pelajaran untuk mensyukuri hal-hal kecil, hal-hal yang bisa kita lakukan meskipun ditengah musibah. Karena pada akhirnya org yang paling pandai adalah orang yang paling bisa mengambil hikmah dimanapun dia berada apapun kondisisnya.

Udah pada paham kan negeri kita sedang dilanda sebuah virus, kita udah tau penyebarannya bagaimana, pencegahannya seperti apa, oleh karena itu saat ini tetep indahkan kata-kata dari mereka yang ahli, karena merekalah yang lebih mengerti dibandingkan orang-orang awam. Sehingga daripada kita sok tahu dengan keadaan, memperburuk apa yang sedang buruk sekarang, mending kita nurut sama pemerintah aja sekarang. Nabi muhammad juga memerinahkan kita untuk mengikuti ulil amri, pemimpin atau mereka yang lebih paham tentang suatu hal dibanding diri kita. So, di rumah aja. Kalau terpaksa banget untuk keluar pakelah masker kain selagi kamu bukan tenaga medis, dan jaga jarak.

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573.
Terkadang orang-orang melihat sesuatu terlalu negatif hingga dia menolak untuk mendapat satu hikmah, bahkan satu hikmah saja ditolak, karena apa? Karena dia sudah merasa kalau corona itu merenggut segalanya. Kak Naren baca ulisan orang yang mana orang tersebut mendeklarasikan kemarahanya karena virus corona merenggut pekerjaannya hingga membuanya di PHK, merenggut waktu bermainnya hingga sekarang dia dirumah aja. Sehingga dia lupa bahwa virus corona itu hadir karena izin Allah juga. Dan ketika Allah mengizinkan sesuatu untuk terjadi berarti ada hikmah yang bisa kita ambil dari padanya. Tapi banyak orang yang melupakan itu. Banyak orang merasa kalau corona hanya punya sisi negtif saja, dan itu adalah suatu yang sangat salah. Ketika kita menganggap sesuatu itu adalah murni hal buruk yang tidak ada hal baiknya maka kepercayaan kita atas izin Allah yang menurunkan corona dipertanyakan.

Misal dari sisi islam, kita diperintahkan menjaga kebersihan.
Cuci tangan sangat membantu mencegah virus corona, orang saat ini sering sekali cuci tangan yang mana dulu seorang muslim sudah punya kewajiban untuk berwudhu 5 kali sehari untuk melakukan sholat waijb. orang-orang tidak bersalaman, lawan jenis jadi tidak bersentuhan. Dimana orang-orang menjadi lebih menerima untuk tidak saling bersentuhan. Ya itu adalah hikmah dari sisi agama. Hikmah sisi lain kita jadi mendapat kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baik. Beberapa orang sangat senang saat datangnya corona, bukan karena corona yang membuat Indonesia jadi seperti ini, tapi mereka merasa hidupnya bermakna, bisa melakukan sesuatu yang lebih

Jadi ketika kita sudah menyepakati corona adalah suatu yang positif, at least bukan hanya suatu hal yang buruk maka kita bisa mengambil pelajarannya. Karena mungkin aja Allah nyuruh kita dirumah aja karena kedekatan kita dengan Allah itu sudah kurang. Kita disuruh buat tilawah lebih, evalusi diri lebih. Mungkin aja Allah nyuruh kita buat dirumah aja karena mungkin ada banyak orang-orang yang silaturahimnya dengan kita udah putus. Jadi bisa chat dia lagi, telpon dia lagi. Mungkin aja Allah nyuruh kita istirahat bentar dari dunia karena kita harus lebih ingat akhirat dulu. Banyak hikmah yang bisa kita ambil ketika kita memandangnya dari sisi yang positif. Klise banget sih hal yag positif itu. Justru orang yang klise tadi, yang kekeh bahwa di setiap hal itu ada hal positif yag bisa diambil adalah mereka yang menjadi pemenang utama di pandemi ini, mereka yang menjadi orang-orang yang mendapat kebaikan paling banyak di pandemi ini. Jadi hilangkanlah sebuah mindset corona itu tidak ada hal positifnya. Banyak hal positif yang bisa kita lakuakn cuma kita mau ngga?

Ada 3 hal yang bisa membuat kita untuk tetep produktif ditengah corona:
Step 1
Ubah Mindset Kita
orang banyak sekali merasa bahwa corona sama sekali tidak ada manfaatnya, padahal mungkin ada juutaan hikmah pada corona ini tapi kita gak punya kepekaan untuk mengejarnya. Gak punya semangat untuk mencarinya karena kita udah bilang corona itu negatif. Ubahlah mindset itu kita harus menganggap kalau separah apapun corona itu masih ada hal baik yang bisa kita ambil kebaikannya sehingga ketika orang lain mengutuk corona kita bisa menyalakan lilin untuk bermanfaat bagi sekitar yang mungkin mereka masih sulit untuk menerima keadaan sekarang. Kalau bukan kamu pemuda muslim yang mengubah keadaan sekarang ya siapa lagi? Kita mesti paham kalau skenario Allah adalah skenario terbaik yang diberikan Allah untuk hambanya. Oleh karena itu ubahlah mindset kalian jangan sampai terperangkap sama dunia medsos, dunia netizen yang saat ini menggemporkan kenegatifisan pemerintah, kenegatifisan diri kita sendiri sampai hoax, disinformasi tentang dunia dan corona jangan biarkan mereka menutup poin-poin hikmah yang masih Allah berikan kepada kita. Banyak sekali hal yang bisa kita ambil dari corona, syaratnya dalah kita memiliki kepekaan untuk mencarinya jangan menunggu hikmah datang tapi carilah hikmah itu dimana saja.

Step 2
Do Something
Maksudnya melakukan sesuatu apa saja. Banyak dari kita merasa tak berdaya karena kita merasa tidak bisa melakukan apapun. Yang biasanya kita nongkrong sana sini, lah sekarang cuma nongkrong di kos dan hanya untuk kuliah sehingga kita simpulkan bahwa we produce nothing. Tidak menghasilkan apapun. Maka dari itu lakukanlah sesuatu sekecil apapun itu. Dulu pas Kak Naren ngerjain skripsi ada fase dimana lagi jenuh banget sama skripsi, saran dari seorang kakak, kalau lagi jenuh melakukan sesuatu, lakukan lah sesuatu itu walau sedikit mungkin. Sedikit mungkin itu kaya gimana maksudnya? Kerjainah skripsi minimal satu kata. Emang ngaruh po? Ketika mikirin satu kata itu, Kak Naren jadi mikir untuk kata selanjutnya, langkah selanjutnya. Kalau sekarang kita gak bisa melakukan sesuatu hal yang besar, at least lakukan peran kamu, melakukan sesuatu yang bisa kamu lakukan seperti buat story, eduaksi keluarga tentang corona dan ketika kamu telah melakukan sesuatu, tubuhmu bahagia dirimu itu senang, ada sebuah kepuasan batin yang membuatmu ingin melakukannya lagi. Lakukan saja sesuatu yang ada dengan mimpimu dan targetmu walaupun hanya satu kata, satu persen. At least tubuh kamu merasa paling ngga kamu ngga merasa jalan di tempat, paling ngga ada proggres yang sudah kamu capai, berjalan menuju mimpimu walaupun merangkak dengan sangat pelan.

Step 3
Built Your Habits
Banyak yang bilang carilah sebuah momentum, manfaatkan momentum itu sebaik-baiknya, sebaik-baik perjuangan ketika momentum itu datang. Padahal diri kita dibentuk bukan dari satu atau dua hal yang besar tetapi dari jutaan akumulasi hal kecil yang telah kita lakukan. Kamu ditengah corona sekarang buatlah hal hal kecil, jangan di rumah aja nongkrong daang gak ngapa-ngapain. Buatlah hal-hal kecil menjadi bermakna. Orang-orang hebat bukan karena mengikuti satu atau dua hal hebat tapi karena melakukan hal-hal yang kecil.
Kadang kalau di fase ini kita suka melihat orang lain wah ada yang ngasih 100 juta buat corona, wah ada yang turun aksi langsung ke jalana untuk nyemprotin desinfektan, wah gak mungkin aku bisa kek gitu, dan gak mungkin gak mungkin lain yang kita anggap kita ngga bisa. Yang namanya perkembangan tidak bisa diukur orang lain. Karena orang lain adalah indikaor terburuk bagi diri kita. Tapi orang lain adalah motivator terbaik untuk memulai perkembangan diri kita. Jangan bandingkan kontribusi mereka dengan kontribusi kita. Karena pada akhirnya satu langkah kecil setiap warga indonesia itu lebih berpengaruh dari pada satu dua langkah besar yang hanya dilakukan satu dua orang. Tetep kontribusi dengan peranmu masing-masing just be your self

Jazakumullahu khairan katsiran


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KMIP: Wadah Berorganisasi dan Menjalin Persaudaraan

Ulang Tahun, Tradisi Jahiliyah

KETENTUAN LOMBA-LOMBA PENSIL (PENTAS SENI ISLAMI) KMIP FEST 2014 JUM’AT , 21 NOVEMBER 2014