KAJIAN MENJELANG IDUL ADHA: IDUL ADHA 1441 H BERBEDA ATAU ISTIMEWA
IDUL ADHA 1441 H BERBEDA
ATAU ISTIMEWA
Hari, Tanggal : Rabu, 22 Juli 2020
Waktu :
19:30-21:30 WIB
Tempat :
Via Online (Google Meet dan Instagram)
Pembicara :
Zaky Ahmad Rivai
Istimewa
lain kata dari berbeda. Istimewa maksudnya khususan dalam hal positif dibanding
dengan hal sekitar.
Kita
harus memandang Idul Adha itu dekat dengan kita. Karena qurban asal kata dari
qoroba yang berarti dekat. Apa yang kita lakukan di bulan Djulhijjah membuat
kita dekat dengan Allah SWT. Disunnahkan sebelum idul adha kita perbanyak
ibadah. Jika kita puasa pada hari Arafah itu sama dengan kita ibadah dalam
rangka memperingati Arafah. Puasa pada hari Arafah itu ganjarannya luar biasa.
Jika kita puasa pada 9 Djulhijjah maka akan diampuni dosa kita pada tahun lalu
dan tahun depan, seengganya kita mengurangi dosa kecil kita, kalau untuk dosa
besar maka pakai taubatan Nasuha. Anjuran untuk berquran terdapat pada QS.
Al-Kausar. Bulan Djulhijjah biasa dikatakan dengan bulan haji, karena ada
penerapan ibadah haji. Jika kita ibadah haji maka kita harus wukuf di padang Arafah,
kalau tidak wukuf itu berarti kita umrah. Karena wuikuf tidak bisa di gantikan
oleh apapun. Ibadah haji sudah menyejarah yaitu dilakukan oleh Nabi-nabi
sebelum Rasulullah. Dahulu orang mengelilingi ka’bah tidak berbusana.
Hikmah
yang terjadi pada Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT. Istri Nabi Ibrahim
yang terkenal adalah Syaroh dan Hazar. Karena keduanya sangat berbeda. Kalau Syaroh
putih, hidung mancung, tnggi, tapi kalau Hazar hitam, hidung pesek, pendek.
Sejarah
Nabi Ibrahim menikah dengan Hazar:
Syaroh
diajak oleh Nabi Ibrahim berjalan dari Hebron ke Mesir. Di tengah perjalanan
mereka di ingatkan oleh seseorang, “Mau kemana?”. Nabi menjawab: “Mau ke
kerajaan”. “Kalian harus berhati-hati. Istri kalian cantik, Raja yang akan di
kunjungi mata keranjang, istri kamu itu cantik”, kata seseorang tersebut.
Nabipun berkata kepada istrinya “De kalau depan Raja, bilang kita adik kakak”.
Penjelasan
sekilas:
Karena
di masa jahiliyah jauh sebelum Nabi Muhammad SAW. menyempurnakan Akhlak
manusia, posisi istri itu hina, derajatnya tidak tinggi, bahkan pada zaman
Romawi, ada seorang suami yang merasa tidak ganteng, pinter, lalu jika dia
ingin mempunyai anaknya yang gagah, pinter, maka dia menitipkan istrinya ke
jendral yang kuat, pinter sesuai keinginan dia untuk menjadikan anaknya seperti
itu, jika istrinya sudah hamil, baru dikembalikan kepada suaminya. Kalau pada
zaman Arab dahulu perempuan dinikahi dengan cara yang tidak baik. Kalau
perempuan hamil maka akan di undi siapa yang pantas jadi suaminya.
Lanjut
ke cerita, sampai ke depan Raja, Nabi Ibrahaim dan istrinya. Lala Raja
menangkap Nabi Ibrahim, tinggal Syaroh di hadapan Raja. Raja ingin menubruk Syaroh,
lalu Syaroh berdo’a semoga Raja lumpuh (benar rajapun lumpuh), “Kalau ini
memang do’amu, tolong angkat/ cabut do’amu, saya berjanji tidak melecehkanmu”.
Setelah Raja tidak lumpuh, Raja malah mengingkarinya, Syaroh meminta do’a
semoga Raja lumpuh lagi, dan dikabulkan bahkan lebih parah dari yang tadi, raja
berkata lagi “Tolong angkat/cabut do’amu, saya berjanji tidak melecehkanmu”.
dan ternyata Raja mengingkarinya kembali, sebelum Raja nubruk, Syaroh berdo’a
lagi, dan akirnya lumpuh semuanya, Raja hanya bisa berbicara saja, Raja
berjanji lagi, dan akhirnya berkata “Tangkap perempuan ini, dia syihir” kata Raja
tersebut kepada prajuritnya. Diamankan Nabi Ibrahim, dan Nabipun berkata “Dia
bukan penyihir, kedekatan dia dengan Allah SWT, membuat apa yang dia minta di
kabulkan”. Mendengar pernyataan tersebut Raja langsung mendapat hidayah, dan
masuk Islam. Sebagai tanda terima kasih Raja kepada Nabi Ibrahim, Raja pun
membrikan budak yang bernama Hazar.
Pulanglah
nabi Ibrahim, Syaroh, dan Hazar, karena Nabi dengan Syaroh tidak memiliki anak,
syaroh pun menyuruh nabi menikahi Hazar. Maka menikahlah Nabi dan hazar, dan
benar Hazar pun hamil. Perhatian Nabi lebih kepada Hazar karena Hazar sedang
hamil, Syaroh pun merasa lama-lama Nabi malah lebih sayang kepada Hazar. Syaroh
pun menabrak Hazar, menyuruhnya untuk pergi dai tempat tersebut. Nabi mendengar
percakapan Syaroh dengan Hazar, berhubung nabi tahu peraaan Syaroh seperti apa,
maka Nabi berkata “Tenang Syaroh, Hazar akan diberikan tempat yang jauh dari
sini”. Akhirnya diantarlah Hazar oleh Nabi. Pas di Lembah Baka, turunlah perintah
Allah SWT. kepada Nabi untuk melanjutkan dakwah. Nabi berat hati meninggalkan
istri dan anak kecilnya yang disana tidak ada apa-apa, tandus, batu-batuan,
tapi kalau ngomong ke Hazar takut tidak di izinkan, kalau tidak ngomong takut kenapa-kenapa.
Nabi pun pergi, Hazar berbicara “Tega kau meinggalkan kami disini?”. Nabi tidak
menjawab dan tetap berjalan. Hazar pun bertanya kedua kalinya, Nabi pun semakin
jauh tapi tetap tidak di jawab. Hazar bertanya untuk ketiga kalinya, dengan
bertanyaan yang berbeda, “Wahai Ibrahim, apa ini perintah dari Allah SWT?”,
Nabi menjawab “Iya”, “Kalau ini perintah Allah SWT. maka Allah tidak akan tega
meninggalkan kami disini. Pergilah”, kata Hazar.
Setelah
itu persedian sudah habis, Hazar berlari-lari ke Shofa, turun bukit ke satunya
ke bukit Marwah, tapi tidak ada apa-apa, balik lagi ke Shofa, balik lagi ke Marwah,
begitu terus sampai 7 kali. Pas ketujuhnya balik ke Shofa, Hazar melihat ada
air dekat kakinya Nabi Ismail, Hazar pun langsung menemuinya dan berkata “Berkumpul”,
dan airnya langsung dibendung olehnya. Nabi Rasulullah SAW bersabda “Semoga
Allah SWT. merahmati uminya Nabi Ismail”. Rezeky yang mengalir air, di bantu
oleh malaikat Jibril dengan sayapnya yang banyak, yang besar sekali. Air tersebut
mulai menjadi sumur, kemudian bayak burung yang mengelilinginya.
Ada
kabilah dari Yaman lewat dan melewati Mekah, ia pun berkata “Ko ada burung
berkeliling?, pasti di bawahnya ada air”. Dan benar ada air, lalu dia meminta
izin ke Hazar untuk singgah disini boleh atau tidak. Kabilah tersebut yang niat
awalnya ingin pergi ke Negeri Syam, untuk mengungsi karena tempatnya sudah tandus,
maka dia pun tinggal di Mekah karena merasa sudah ada kehidupan. Hazar pun memetakan tempat tinggal, seperti
kamu tinggal disini. Ketika sudah dewasa Nabi Ismail di kunjungi oleh ayahnya Nabi
Ibrahim. “Hai anakku aku bermimpi menyembelihmu. Menurutmu bagaimana?” kata Nabi
Ibrahim kepada anaknya. “Lakukanlah apa yang di perintahkan Allah SWT.
kepadaku” kata Nabi Ismail. Mimpinya Nabi itu wahyu dari Allah SWT. Lalu Nabi
Ismail di bawah kedataran tinggi, disembelihlah disitu, sambil memjamkan mata,
ternyata yang di sembelih itu domba/kambing. Malaikat Jibril mengganti Nabi
Ismail dengan domba/kambing.
Jika
sejarah melempar Zumrah itu ketika Nabi Ibrahim di goda oleh Syaitan sampai 3
kali, pada saat membangun ka’bah.
Anjuran
qurban itu untuk meratakan perekonomian dunia, dengan cara membagikan daging
qurban yag sudah di sembelih. Maka dari itu ada yang di namakan hari tasyrik
dimana 3 hari tersebut kita tidak boleh berpuasa, yaitu digunakan pesta untuk
merayakan makan daging.
Pelajaran
yang di dapat:
1. Setiap
syariat butuh pengorbanan;
2. Bagaimana
kekuatan do’a;
3. Ujian
daaing dari apa yang kita katakana;
4. Ketaatan.
Jika
kita mampu melewati tantangan maka kita akan dekat dengan Allah dan urusanpun
akan di permudah. Qurban merupakan bentuk kedekatan kita kepada Allah. Ketaatan
kepada Allah dapat menembus ruang dan waktu duniawi. Jika kita mampu untuk
berqurban maka silahkan, akan tetapi jika kita tidak mampu, kita bisa menjadi
panitia qurban.
PERTANYAAN:
1. Al
Original
Apakah
hukum bagi orang kaya yang memaksakan berqurban hanya untuk di lihat orang
lain?
Jawab:
Semua ibadah kalau niatnya untuk di lihat oleh orang lain, itu namanya ria, maka
kita harus bertaubat. Orang ria biasanya tidak mau membantu, hanya mau di puji.
2. Rachel
Najma Afkariana
Kita
itu disunnakan berpuasa pada Bulan Dzulhijjah selama berapa hari?
Jawab:
Berpuasa di awal dzulhijjah sebelum idul adha. Tapi jika tidak sanggup, kita
boleh berpuasa pada hari Arafah saja yaitu tanggal 9 dzulhijjah.
3. Puput
Hentria
Bagaimana
hukumnya jika qurban namun menggunakan uang haram (pesugihan).
Jawab:
Kalau ibadah dengan uang haram itu tidak syah. Akan tetapi ada yang bilang itu
syah, tapi kalau cara mendapatkannya itu dosa. Tapi kalau lebih banyak pahala
atau dosa itu tidak tau. Menurut saya sendiri lebih baik beribadah dengan cara
yang halal.
4. Mil
Miloo
Bagaimana
hukumnya kalau kita berqurban untuk orang yang meniggal?
Jawab:
Berqurban itu untuk orang yang masih hidup, dan berqurban juga di peruntukkan
untuk semua keluarga. Kalau kondisinya wasiat, bukan sesuatu yang di haramkan,
tapi pada dasarnya berqurban untuk sekeluarga.
5. Izaqi
Achmad Fahruroziqien
Apakah
berqurban ada batasan usianya? Soalnya akhir-akhir ini banyak anak/bocah di
bawah umur yang melakukan qurban, padahal mereka belum baligh dan belum
berpenghasilan.
Jawab:
Tidak masalah, asalkan di dapat dengan cara yang halal.
6. Nur
hasanah
Bolehkah
daging qurban itu di berikan dalam bentuk sudah dimasak?
Jawab:
Boleh-boleh saja. Tapi kita tidak tahu tahan berapa lama, kecuali kalau aqiqah.
Yang penting hasil qurban di bagikan. Boleh di bagikan kepada non-muslim untuk
syiar. Qurban itu untuk pemerataan, maka semuanya di kasih.
7. Alica
Amanda
Apakah
di perbolehkan berpuasa sunnah Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, puasa Arafah tetapi
belum membayar puasa ramadhan?
Jawab:
Boleh. Cuma yang utama kewajiban dahulu yang di tunaikan. Gak masalah
melaksanakan puasa sunnah dahulu, yang penting ada tekad tetap melaksanakan
puasa wajibnya.
Komentar