Pandangan Islam Terhadap Isu Kontemporer : Pawang Hujan

Bagaimana Pandangan Islam terhadap adanya Pawang Hujan?

Baru-baru ini ramai cuitan mengenai “Pawang Hujan” di berbagai media massa. Mulai dari yang sekadar bercanda sampai serius. Tapi, sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu mengetahui dulu, apa itu pawang hujan? 

Apa itu Pawang Hujan? 

Menurut wikipedia pawang hujan berarti seseorang yang dipercaya memiliki ilmu gaib dan dapat mengendalikan hujan atau cuaca. Sedangkan, menurut masyarakat Desa Sei Rotan, pawang hujan merupakan seseorang yang pandai dalam memindahkan maupun mengendalikan hujan dengan ilmu magis yang dilakukan dengan ritual. 

Bagaimana Proses Pelaksanaan Pawang Hujan? 

Bagi masyarakat yang menginginkan jasa pawang hujan haruslah mengikuti beberapa tahapan atau persyaratan tertentu baik berupa benda atau lainnya yang diperlukan saat proses ritual. Beberapa alat dan bahan yang diperlukan misalnya cabai merah yang masih segar dan mempunyai tangkai 7 buah, mangkok, garam, dan juga paku 7 buah. Namun, alat dan bahan yang digunakan saat ritual bisa saja berbeda, tergantung dari permintaan pawang hujan. Kemudian, biasanya pawang hujan juga akan melakukan puasa mutih dan juga membuat sesajen. 

Bagaimana Pandangan Masyarakat terhadap Pawang Hujan? 

Pandangan masyarakat terhadap adanya pawang hujan bervariasi. Namun, secara umum terdapat dua pandangan yang sering kita temui. Pertama, masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan pawang hujan. Mereka beranggapan bahwa mempercayai dan menyetujui praktik pawang hujan merupakan perbuatan syirik karena percaya kepada sesuatu hal selain kepada Allah SWT. 

Kedua, seseorang yang biasa saja tetapi juga menyetujui adanya. Hal ini dikarenakan, pawang hujan memang sudah ada sejak zaman dulu. Bahkan, jasa tersebut sering digunakan dalam acara-acara besar. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masyarakat mempercayainya seperti kehadiran pawang hujan dianggap mampu mensukseskan acara, memiliki kekuatan untuk mengendalikan cuaca, dan dapat menghilangkan kecemasan akan kegagalan acara karena hujan. 

Bagaimana Pandangan Islam terhadap Pawang Hujan? 

Islam telah menganjurkan kepada umatnya untuk membaca doa agar hujan berhenti. Berikut ini merupakan doa Ketika turun hujan.

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَ

Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Yang Artinya: Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turukan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.

Atau 

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Allahumma shayyiban nafi’an."

Yang artinya: Ya Allah, curahkanlah air hujan yang bermanfaat. (HR Bukhar dari Aisyah RA).  

Ustadz Buya Yahya mengatakan bahwa Pawang hujan itu sama dengan dukun. 

"Pawang hujan berarti ngundang dukun disuruh komat kamit. Haram, tidak boleh," ujarnya seperti dikutip dari Youtube Channel Al-Bahjah TV pada Selasa (22/3).

Selain itu, ustadz khalid basalamah juga berpendapat bahwa memakai pawang hujan hukumnya haram, karena itu sama saja meminta bantuan jin untuk menahan atau menghentikan hujan. 

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tradisi menggunakan pawang hujan menurut islam hukumnya haram. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika turun hujan, berdoa dan berdzikirlah pada Allah SWT bukan meminta bantuan pada pawang hujan. 








Referensi : 

Arifinsyah, A., Harahap, S., & Yuliani, S. (2020). TRADISI MENGGUNAKAN JASA PAWANG HUJAN DITINJAU DARI AQIDAH ISLAM. Al-Hikmah: Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam, 2(2).

https://id.wikipedia.org/wiki/Pawang_hujan 

https://kumparan.com/hijab-lifestyle/hukum-menggunakan-pawang-hujan-dalam-islam-1xja1K4vGJc/full

https://www.republika.co.id/berita/qzepwv366/doa-ketika-turun-hujan-hujan-lebat-dan-setelah-hujan-reda




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KMIP: Wadah Berorganisasi dan Menjalin Persaudaraan

Ulang Tahun, Tradisi Jahiliyah

KETENTUAN LOMBA-LOMBA PENSIL (PENTAS SENI ISLAMI) KMIP FEST 2014 JUM’AT , 21 NOVEMBER 2014