PUASA DAN KESALEHAN SOSIAL
Puasa merupakan ibadah yang bersifat privat (pribadi), semata-mata hubungan hamba terhadap Allah. Hal ini berbeda dengan ibadah-ibadah lain, dimana keterlibatan dan pengetahuan orang lain begitu nyata. Misalnya Shalat, orang lain dapat melihat kita shalat. Sedangkan puasa? Siapa yang tahu jika kita pura-pura puasa? Namun demikian, puasa sebagai ibadah yang bersifat sangat pribadi, di dalamnya mengandung ajaran-ajaran sosial masyarakat. Puasa mengantarkan manusia pada kesalehan individu dan kesalehan sosial. Kesalehan individu bersifat ritualistik, sedangkan kesalehan sosial bernuansa sosiologis. Dalam puasa, Allah menjanjikan banyak pahala bagi kita yang melakukan ibadah. Di sisi lain, Allah pun menyuruh kita untuk memberi sedekah, memberi makan untuk berbuka, dan lain-lain. Hal ini merupakan perintah yang jelas bagi kita agar lebih memerhatikan sosial. Oleh karena itu, kata iman di dalam Al Qur’an selalu disandingkan dengan kata ‘amalun shalihun (amal saleh). Selama ini yang kit